Abortus

Definisi :
- Gangguan pada kehamilan trimester I atau < 20 minggu yang ditandai dengan keluarnya darah atau hasil konsepsi.
- Keluarnya darah dari jalan lahir OUE (Ostium Uteri Externum) pada kehamilan sampai dengan 5 bulan.
Dibagi menjadi :
1. Abortus imminens
2. Abortus insipiens
3. Abortus inkopletus
4. Abortus kompletos
5. Missed abortian

Abortus Imminens
• Definisi :
Suatu keadaan dimana keluarnya darah dari OUE, dimana hasil konsepsi masih dalam keadaan baik.
• Gejala :
 Perut mulas
 Perdarahan sedikit → darah berasal dari :
- lepasnya kulit ketuban / jaringan plasenta
 Biasanya tidak disertai rasa sakit
• Pemeriksaan :
 OUE masih menutup
 Hasil konsepsi masih baik
 Tes HCG (+)
 USG masih didapatkan denyut jantung janin yang masih baik
 Saccus gestational masih baik, kulit ketuban menegang
• Terapi :
 Paling penting bed rest total (1 – 3 hari). Biasanya dengan istirahat keluarnya darah terhenti.
 Hormonal : progesteron (penguat)
 Vitamin E dosis tinggi 200.000 – 300.000 IU
• Prognosis :
 Kehamilan 1 – 3 bulan paling beresiko → sering terjadi abortus o/k plasenta belum terbentuk sehingga hasil konsepsi mudah terganggu oleh kegiatan-kegiatan fisik. Sehingga kehamilan < 3 bulan ♀ hamil tidak boleh capek & harus hati-hati, jangan sampai terjatuh & tidak boleh memakai hak tinggi.
 Mengetahui hasil konsepsi masih baik / tidak dengan :
 DJJ
 Pemeriksaan laboratorium :
- Grave index atau plano test
 Baik : HCG (+) pada urin dengan pengenceran 1/10 → kehamilan bisa dipertahankan.
 Jelek : HCG (-) pada urin dengan pengenceran 1/10.
 HCG (-) 2 minggu setelah kuretase
• Tanda uterus yang baik :
 Kulit ketukan tegang & rata
 Masih ada tanda-tanda kehidupan :
- DJJ (+) dengan USG pada kehamilan minggu ke-8 atau 2 bulan.
- DJJ (+) dengan stetoskop Doppler pada kehamilan 11 minggu.
- DJJ (+) dengan stetoskop Laennec pada kehamilan 16 minggu.
• Mengetahui hasil konsepsi masih baik / tidak dengan :
 DJJ
 Pemeriksaan laboratorium :
- Grave index atau plano test
- Positif pada air kencing tanpa pengenceran
- Pada pengenceran urin 1/10 masih tetap (+) → prognosa baik (bisa dipertahankan).
 Tapi jika pada pengenceran 1/10 masih (-) → prognosa jelek.
 Jangan sampai tercampur darah, lebih baik memakai kateter.

Abortus Insipiens
• Definisi :
 Abortus yang sedang berlangsung
• Pemeriksaan :
 Yang paling menonjol :
- Keluar darah >> disertai dengan rasa sakit
- Hasil konsepsi masih dalam rahim
 Servis mulai menipis (N : + 3 cm) dan kontraksi uterus >> → OUE membuka → pada VT : gestasional saccus atau kulit ketuban dapat teraba
• Prognosis :
 Kehamilan sudah tidak dapat dipertahankan o/k posisi janin sudah berubah akibat lepas dari dinding rahim
• Terapi :
 < 3 bulan → kuretase
 > 4 bulan – 4,5 bulan (sudah terbentuk kepala) → diinduksi dengan uterotonika → u/ membuka leher rahim → janin keluar.
Intoto : semua hasil konsepsi keluar (bakal janin, uterus).

Abortus Inkomplitus
• Definisi :
Pengeluaran sebagian hasil konsepsi (plasenta / bakal janin / cairan dan kulit ketuban).
• Etiologi :
 Abortus provokatus
• Gejala klinis :
- Nyeri sangat
- Darah >>
• Pemeriksaan :
 Ada pembukaan uterus
 Perdarahan >> dan disertai dengan pengeluaran hasil konsepsi
 Pada VT :
- Terlihat banyak darah disertai partikel-partikel hasil konsepsi
- Ditelusuri OUE sudah ada pembukaan
- Teraba jaringan hasil konsepsi, bukan kulit ketuban
• Terapi :
 Harus segera dilakukan pembersihan → kuretase o/k jaringan bisa membusuk (media perkembangbiakan kuman) → bisa terjadi infeksi.
 Setelah dikuret → pendarahan berhenti → beri antibiotik.

Abortus Komplitus
• Tanda klinis :
- Nyeri yang hebat
- Leher rahim membuka
- Jaringan hasil konsepsi keluar semua (in toto)
- Pendarahan sedikit
- OUE telah menutup
- Uterus mengecil.
• Diagnosa :
Dapat dipermudah apabila hasil konsepsi dapat diperiksa dan dapat dinyatakan bahwa semuanya sudah keluar dengan lengkap.
• Terapi :
 Anemia  Sulfas Ferrosus atau tranfusi

Missed Abortion
• Definisi :
 Suatu keadaan dimana hasil konsepsi mati di dalam rahim / tidak berkembang tetapi belum dikeluarkan.
 Dulu : 1 bulan tidak dikeluarkan → missed abortion
 Sekarang : tertinggal mati di dalam rahim sebelum kehamilan 5 bulan.
Mati di dalam rahim dengan umur kehamilan > 7 bulan : IUFD (Intra Uteri Fetal Death).
• Tanda :
 Hipofibrinogenik → gangguan penjendalan / koagulasi darah. Dengan pemeriksaan CTBT (Clothing Time- Bleeding Time) akan memanjang.
• Diagnosa :
 Semua gejala-gejala kehamilan (-)
 Pada pemeriksaan terjadi perkembangan daripada fundus uteri
 Test kehamilan (-)
 USG terlihat jelas
• Terapi :
 Evakuasi → paling sulit pada missed abortion o/k leher rahim menguncup / tidak ada pembukaan sehingga dilakukan dengan cara dilatasi leher rahim (businasi).

Abortus Habitualis
• Definisi :
 Abortus berulang selama tiga kali berturut-turut
• Etiologi :
1. Incompetentio serviks : serviks tidak mampu untuk manahan kehamilan
2. Genetika : defek trisomi
3. Infeksi :
 TORCH
 Lues
4. Kurang sempurnanya spermatozoa
 Jika ada infeksi disembuhkan dulu
 Kualitas sperma diperbaiki
5. Endometrium yang kurang baik
6. Hormon <<, misal pada usia-usia lanjut
• Terapi :
Pengikatan leher rahim pada inkompetensio serviks dan dilepas setelah melahirkan.
• Prognosis :
 Prognose kehamilan berikutnya  jelek
 Dicari penyebabnya.

berbagai sumber

1 komentar:

Obat telat bulan mengatakan...
30 Desember 2018 pukul 04.31

INFO PEMESANAN.!!!
Semua produk di atas bisa anda pesan disini..
sebelum membeli harus teliti dulu

Produk yang kami jual Bergaransi..!!!
Jual Obat Telat Bulan Obat Aborsi 
Cytotec Asli

TESTIMONI.!!!
HUBUNGI..
WA: 081381771900